Feeds RSS

Jumat, 12 Maret 2010

DDT (dichloro diphenyl trichloroethane)

DDT (dichloro diphenyl trichloroethane)

DDT (dichloro diphenyl trichloroethane) adalah salah satu sintetis pestisida yang paling terkenal. It is a chemical with a long, unique, and controversial history. Pertama disintesis pada tahun 1874, dan digunakan dalam Perang Dunia II untuk mengendalikan malaria dan tifus di kalangan warga sipil dan tentara. The Swiss chemist Paul Hermann Müller was awarded the Nobel Prize in Physiology or Medicine in 1948 "for his discovery of the high efficiency of DDT as a contact poison against several arthropods." [ 2 ] After the war, DDT was made available for use as an agricultural insecticide , and soon its production and use skyrocketed. [ 3 ] Kimiawan Swiss Paul Hermann Müller dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada 1948 "untuk penemuan efisiensi tinggi DDT sebagai racun kontak terhadap beberapa arthropoda”. Setelah perang, DDT dibuat untuk digunakan sebagai insektisida dalam pertanian. In 1962, Silent Spring by American biologist Rachel Carson was published.Pada tahun 1962, seorang ahli Biologi Amerika bernama Rachel Carson menerbitkan buku Silent Spring. The book catalogued the environmental impacts of the indiscriminate spraying of DDT in the US and questioned the logic of releasing large amounts of chemicals into the environment without fully understanding their effects on ecology or human health.Buku ini membahas tentang dampak lingkungan atas sembarangnya penyemprotan DDT di Amerika Serikat dan mempertanyakan atas dilepaskannya bahan kimia dalam jumlah besar ke lingkungan tanpa sepenuhnya memahami efeknya terhadap ekologi atau kesehatan manusia. The book suggested that DDT and other pesticides may cause cancer and that their agricultural use was a threat to wildlife, particularly birds. Buku ini menyatakan bahwa DDT dan pestisida lain dapat menyebabkan kanker. Dipublikasikannya buku ini menjadi salah satu peristiwa lahirnya gerakan lingkungan, dan menghasilkan kemarahan publik yang akhirnya menghasilkan larangan DDT di Amerika Serikat pada 1972. DDT kemudian dilarang untuk pertanian di seluruh dunia di bawah konvensi Stockholm.

Sifat kimiawi dan fisik DDT

Senyawa yang terdiri atas bentuk-bentuk isomer dari 1,1,1-trichloro-2,2-bis-(p-chlorophenyl) ethane yang secara awam disebut juga Dichoro Diphenyl Trichlorethane (DDT) diproduksi dengan menyam­purkan chloralhydrate dengan chlorobenzene.

DDT-teknis terdiri atas campuran tiga bentuk isomer DDT (65-80% p,p'-DDT, 15-21% o,p'-DDT, dan 0-4% o,o'-DDT, dan dalam jumlah yang kecil sebagai kontaminan juga terkandung DDE [1,1-dichloro-2,2- bis(p-chlorophenyl) ethylene] dan DDD [1,1-dichloro-2,2-bis(p-chlorophenyl) ethane]. DDT-teknis ini berupa tepung kristal putih tak berasa dan tak berbau. Daya larutnya sangat tinggi dalam lemak dan sebagian besar pelarut organik, tak larut dalam air, tahan terhadap asam keras dan tahan oksidasi terhasap asam permanganat.

DDT pertama kali disintesis oleh Zeidler pada tahun 1873 tapi sifat insekti­sidalnya baru ditemukan oleh Dr Paul Mueller pada tahun 1939. Penggunaan DDT menjadi sangat populer selama Perang Dunia II, terutama untuk penanggulangan penyakit malaria, tifus dan berbagai penyakit lain yang ditularkan oleh nyamuk, lalat dan kutu. Di India, pada tahun 1960 kematian oleh malaria mencapai 500.000 orang turun menjadi 1000 orang pada tahun 1970. WHO memperkirakan bahwa DDT selama Perang Dunia II telah menyelamatkan sekitar 25 juta jiwa terutama dari ancaman malaria dan tifus, sehingga Paul Mueller dianugerahi hadiah Nobel dalam ilmu kedokteran dan fisiologi pada tahun 1948.

[ edit ] Isomers and related compoundsIsomer dan Senyawa Terkait

Gbr. o, p '-DDT, sebuah komponen kecil DDT komersial.

DDT sebenarnya campuran adalah campuran dari beberapa senyawa yang erat kaitannya. Komponen utamanya (77%) adalah p, p isomer yang digambarkan seperti di bagian atas. O, p 'isomer (digambarkan di sebelah kanan) juga hadir dalam jumlah yang signifikan (15%). Dichlorodiphenyldichloroethylene (DDE) dan dichlorodiphenyldichloroethane (DDD) membentuk keseimbangan. DDD DDE juga merupakan metabolit utama dari produk pemecahan DDT di lingkungan. Istilah "total DDT" sering digunakan untuk merujuk kepada jumlah semua senyawa terkait DDT (p, p-DDT, o, p - DDT, DDE, dan DDD) dalam sampel.

Bahaya DDT pada Makhluk Hidup

DDT merupakan insektisida organoklorin persisten dan dapat terakumulasi dalam organisme. DDT hampir tidak larut dalam air, tetapi kebanyakan larut dalam pelarut organik, lemak, dan minyak. Sebagai suatu senyawa kimia yang persisten, DDT tidak mudah terdegradasi menjadi senyawa yang lebih sederhana. Ketika DDT memasuki rantai makanan, ini memiliki waktu paruh hingga delapan tahun, yang berarti setengah dari dosis DDT yang terkonsumsi baru akan terdegradasi setelah delapan tahun. Ketika tercerna oleh hewan, DDT akan terakumulasi dalam jaringan lemak dan dalam hati. Karena konsentrasi DDT meningkat saat ia bergerak ke atas dalam rantai makanan, hewan predator lah yang mengalami ancaman paling berbahaya.
Pada bulan Juli 1998, perwakilan dari 120 negara bertemu untuk membahas suatu pakta Persatuan Bangsa Bangsa untuk melarang penggunaan DDT sebagai insektisida dan 11 bahan kimia lainnya secara global pada tahun 2000. Amerika Serikat dan negara-negara industri lain menyetujui pelarangan ini karena bahan-bahan kimia ini adalah senyawa kimia yang persisten dimana senyawa-senyawa ini dapat terakumulasi dan merusak ekosistem alami dan memasuki rantai makanan manusia. Namun banyak negara tidak setuju dengan pelarangan DDT secara global karena DDT digunakan untuk mengkontrol nyamuk penyebab malaria. Malaria timbul di 90 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, dan merupakan penyebab kematian dalam jumlah besar terutama daerah ekuatorial Afrika.
Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa 2.5 juta orang tewas setiap tahun akibat malaria dan ini kian terjadi di berbagai belahan dunia. Namun karena DDT begitu efektif dalam mengontrol nyamuk penyebab malaria, banyak ahli berpikir bahwa insektisida menyelamatkan lebih banyak jiwa dibandingkan bahan kimia lainnya. Kimiawan berharap untuk mengembangkan suatu insektisida yang efektif namun ramah lingkungan, dimana senyawa ini akan mudah terdegradasi.

http://en.wikipedia.org/wiki/DDT

http://www.rudyct.com/dethh/9_DDT_and_its_problem.htm

diakses 18 Februari 2010

0 komentar:

Posting Komentar